Mau Kuliah (?)

Hari itu, Ketika aku masih menegenakan seragam abu-abu milik ku, Ketika masa-masa terindah itu sudah berada diakhir perjalanannya. Saat itu aku duduk di kelas 12 IPA 2. Ruang kelas yang berbeda dari lainya buat kelas itu menjadi spesial, Setiap kali aku menolehkan kepala ku kedinding belakang kelas ku terpajang rapi cita-cita ku dan teman-temanku. Saat menuliskankan Aku tidak atau apa yang aku cita-citakan . yang ku tau hanya apa yg orang tuaku cita-citakan pada diri ku.


Sama seperti orang tua lainnya. Orang tua ku juga ingin aku menjadi seorang dokter. Padahal itu sudah ku anggap kenangan masa kecilku. Tapi orang tua masih ingin aku memperjuangkannya. Hingga Akhirnya saat penerimaan itu pun datang dan aku memutuskan untuk mengikuti pilihan orang tuaku. Dahulu namanya masih penerimaan masuk perguruan tinggi SNMPTN Undangan. ku pilih dengan hati-hati setiap pilihanku sambil mengutakan tekat ku untuk memperjuangakannya. Tanpa kusadari waktu pengumuman pun tiba, Diiringi gemuruh suara hujan ku buka pengumumannya dan kutuliskan nama ku dengan perlahan. sambil mengucap bismilah ku klick tombol itu. dan alhmdulillah aku diterima di salah satu pilihan itu. Namun terkadang pilihan yang ku pilih tidak sesuai dengan harapan ku saat itu . Bahkan lebih baik tidak diluluskan dalam benakku. Ya, Aku diterima di Ekonomi pembangunan Unsyiah. pilihan yang ku pilih untuk ku agar aku tidak lulus saat itu. Diabandingkan dengan FK yang ku pilih menemaninya. Tetapi semuanya sudah berlalu begitu saja.walau berat ku lebas kesempatan itu begitu saja. ku memutuskan untuk memulainya kembali dari awal dan masih memperjuangkan cita-cita orang tuaku.

Sambil membangun semangat ku lagi, ku pun mendaftarkan diriku di SNMPTN Tulis. Masih memperjuangkan pilihan yang sama. Namun Allah tidak mengijinkan ku ikut didalamnya. Id ku pun error. sehingga no ujian tidak bisa diterbitkan. Sedih bercampur keputus asaan menghampiri diriku. Seakan aku sudah tidak bisa masuk ke Perguruan Tinggi Negeri.. Harapan itu pun putus seketika. Aku pun sudah mulai mencari-cari Universitas Swasta yg menurutku baik saat itu.

Ternyata kisah ini masih berlanjut. Ramadhan hadir dengan segala keberkahan yang menyertainya. Ujian Masuk Bersama  (UMB) Reguler pun ku ikuti. Tapi kali itu orang tua ku pun tidak ku beritahu. Aku takut tidak lulus lagi dan mengecewakan mereka lagi. Pilihan ku masih sama. ku pilih FK untuk prioritas utama ku. aku pun mengikuti ujian itu dengan segenap harapan yang ku miliki. Ramadhan mengambil perannya sendiri. seperti orang yang puasa saat itu aku pun tanpa tersadar tertidur saat menegrjakan ujian itu. Ketika pensil yang ku pengang erat jatuh ke lantai saat itu pula aku terbangun. Dan Alhmdulillah Aku lulus di pilihan ke dua ku yaitu Teknologi Informasi. Tiada kata yg terindah saat itu yang dapat ku kata kan. Syukur itu pun tak letih menghiasi bibir ku.

"Mau kuliah itu tidak sekedar lulus atau tidak, tetapi lebih dari itu. Mau kuliah itu seperti memperjuangkan sebuah cita-cita. Seberapa kuat kita memperjuangkannya maka semakin dekat kita meraihnya"
Walau kita juga harus mempertimbangkan setiap pilihan yg diberikan orang tua kepada anaknya. Bisa jadi itu menjadi pilihan terbaik untuk kita. Membuatnya tersenyum bangga ketika kita lulus dimana yang mereka damba-dambakan . Tapi tak ada salahnya kalau kita menyakinkkan orang tua kita akan pilihan yang kita buat. Tentu saja dengan cara yang baik pula dan jangan sampai menyakiti hatinya. karena restu mereka yang menentukan dunia kita . Dan satu hal yang pasti "Sekenario Allah Lebih indah dari pada seknario yang kita buat" pasti Allah akan memberikan yang terbaik untuk hambanya :)

 





0 komentar: